Budaya dan ciri khas Sulawesi Tengah
Penduduk asli Sulawesi Tengah terdiri atas 19 kelompok etnis atau suku, yaitu:
1. Etnis Kaili berdiam di kabupaten Donggala dan kota Palu
2. Etnis Kulawi berdiam di kabupaten Donggala
3. Etnis Lore berdiam di kabupaten Poso
4. Etnis Pamona berdiam di kabupaten Poso
5 .Etnis Mori berdiam di kabupaten Morowali
6. Etnis Bungku berdiam di kabupaten Morowali
7. Etnis Saluan atau Loinang berdiam di kabupaten Banggai
8. Etnis Balantak berdiam di kabupaten Banggai
9. Etnis Mamasa berdiam di kabupaten Banggai
10. Etnis Taa berdiam di kabupaten Banggai
11. Etnis Bare’e berdiam di kabupaten Touna
12. Etnis Banggai berdiam di Banggai Kepulauan
13. Etnis Buol mendiami kabupaten Buol
14. Etnis Tolitoli berdiam di kabupaten Tolitoli
15. Etnis Tomini mendiami kabupaten Parigi Moutong
16. Etnis Dampal berdiam di Dampal, kabupaten Tolitoli
17. Etnis Dondo berdiam di [Dondo[kabupaten Tolitoli]]
18. Etnis Pendau berdiam di kabupaten Tolitoli
19. Etnis Dampelas berdiam di [[kabupaten Donggala]
Disamping kelompok etnis diatas, ada beberapa suku hidup di
daerah pegunungan seperti suku Da’a di Donggala, suku Wana di Morowali, suku
Seasea di Banggai dan suku Daya di Buol Tolitoli. Meskipun masyarakat Sulawesi
Tengah memiliki sekitar 22 bahasa yang saling berbeda antara suku yang satu
dengan yang lainnya, namun masyarakat dapat berkomunikasi satu sama lain
menggunakan bahasa Indonesia sebagai bahasa nasional dan bahasa pengantar
sehari-hari.
Selain penduduk asli, Sulawesi Tengah dihuni pula oleh
transmigran seperti dari Bali, Jawa, Nusa Tenggara Barat dan Nusa Tenggara
Timur. Suku pendatang yang juga banyak mendiami wilayah Sulawesi Tengah adalah
Bugis, Makasar dan Toraja serta etnis lainnya di Indonesia sejak awal abad ke
19 dan sudah membaur. Jumlah penduduk di daerah ini sekitar 2.128.000 jiwa yang
mayoritas beragama Islam, lainnya Kristen, Hindu dan Budha. Tingkat toleransi
beragama sangat tinggi dan semangat gotong-royong yang kuat merupakan bagian
dari kehidupan masyarakat.
Pertanian merupakan sumber utama mata pencaharian penduduk
dengan padi sebagai tanaman utama. Kopi, kelapa, kakao dan cengkeh merupakan
tanaman perdagangan unggulan daerah ini dan hasil hutan berupa rotan, beberapa
macam kayu seperti agatis, ebony dan meranti yang merupakan andalan Sulawesi
Tengah.
Masyarakat yang tinggal di daerah pedesaan diketuai oleh
ketua adat disamping pimpinan pemerintahan seperti Kepala Desa. Ketua adat
menetapkan hukum adat dan denda berupa kerbau bagi yang melanggar. Umumnya
masyarakat yang jujur dan ramah sering mengadakan upacara untuk menyambut para
tamu seperti persembahan ayam putih, beras, telur dan tuak yang difermentasikan
dan disimpan dalam bambu.
1. Rumah Adat
Rumah adat Sulawesi Tengah disebut Rumah Tambai. Rumah tambai berupa rumah
panggung dan atapnya sekaligus berfungsi sebagai dinding anak tangga dengan
jumlah ganji menandaan rumah kepala adat dan yang berjumlah genap adalah milik
penduduk desa.
Alas rumah tersebut terdiri dari balok balok yang disusun,
sedangkan pondasi atau dasarnya terdiri dari batu alam. Tangga untuk naik
terbuat dari batang batang kayu bulat dan atap rumah Tambai itu terbuat dari
daun rumbai atau bumbu yang dibelah dua.
2. Pakaian Adat
Pakaian adat untuk prianya berupa hiasan kepala yang khas, siga namanya, baju
yang menyerupai jubah yang disebut buya dan sebilah keris (pasatimpo) terselip
pada pending yang ada dipinggang.
Wanitanya memakai baju yang disebut patimah lola, kalung
susun atau gena kambora, gelang yang disebut pontodate, dan anting anting yang
disebut dali. Kepala dan dahi diberi hiasan yang dinamakan dadasa. Selain itu
ia pun memakai pending. Pakaian ini dipakai untuk upacara pernikahan di
Donggala.
3. Tari tarian Sulawesi Tengah
a. Tari Lumense dari Poso merupakan tarian
selamat datang untuk menyambut tamu angung.
b. Tari Peule Cindi termasuk pula tarian
untuk menyambut tamu angung. Puncak acarany adalah dengan menaburkan bunga bagi
para tamu.
c. Tari Pepoinaya tari ini menggambarkan
ungkapan rasa syukur masyarakat terhadap keberhasilan panen atau berkah kedatangan
tamu tamu penting. Tari ini digarap berdasarkan unsur ak tari tradisional dari
daerah Poso, Sulawesi Tengan yang dipadukan dengan gerak tari Moenda,
Motorompio, dan Molinga.
4. Senjata Tradisional
Pasatimpo adalah senjata tradisional yang terkenal di
Sulteng. Bentuk hulunya bengkok kebawah dan sarungnya diberi tali. Senjata
terkenal lainnya adalah tomak kanjoe atau surampa (ujungnya berbentuk trisula),
parang, tombak, pisau, perisai, dan sumpitan. Senjata parang dipakai untuk
bertani atau untuk berperang. Sedangkan tomak dipergunakan untuk berburu babi,
mencari ikan atauk untuk berperang.
5. Suku
: Suku dan marga yang terdapat didaerah
Sulawesi Tengah adalah Kaili, Kulawi, Mori, Pamona, Banggai, Balatar, dan lain
lain.
6. Bahasa Daera : Kulawi, Kaili, Blatar,
Mori, Banggai, dan lain lain.
7. Lagu Daerah : Tope
Gugu, Tondok, Kadadingku.
Makanan Khas Sulawesi Tengah
salah satu makanan khas sulawesi tengah adalah KALEDO.
Kaki Lembu Donggala atau yang lebih dikenal dengan nama
Kaledo ini adalah makanan khas masyarakat Donggala. Terletak di provinsi
Sulawesi Tengah, tepatnya di kota Palu. Makanan ini mirip dengan sup buntut,
bedanya tulangnya dari kaki lembu dan disajikan bukan dengan nasi melainkan
dengan ubi. Tulangnya itu sendiri adalah ruas tulang lutut yang masih penuh
dengan sum-sum. Ada juga yang mengatakan, bahwa Kaledo berasal dari Bahasa
Kaili, bahasa penduduk Palu. Ka artinya Keras, dan Ledo artinya Tidak, sehingga
dapat diartikan "tidak keras".
sumber:
Tidak ada komentar:
Posting Komentar